Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri mulai
tahun 2013 mengalami perubahan. Jalur undangan yang selama ini terbatas
bagi siswa berprestasi tahun depan terbuka untuk semua siswa SMA
sederajat.
Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, Majelis Rektor
Perguruan Tinggi Negeri Indonesia menyepakati minimal 60 persen kuota
penerimaan mahasiswa baru secara nasional lewat seleksi nasional masuk
perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dialihkan menjadi jalur undangan.
Sebelumnya,
kuota 60 persen ini diisi melalui SNMPTN jalur undangan bagi siswa
berprestasi serta jalur ujian tulis, sedangkan 40 persennya melalui
jalur mandiri.
”Masih perlu dirumuskan lagi mekanisme jalur
undangan tersebut. Namun, nanti memakai juga hasil ujian nasional dan
parameter lain sesuai karakteristik perguruan tinggi masing-masing,”
kata Djoko, akhir pekan lalu, di Jakarta.
Dibiayai pemerintah
Djoko
menambahkan, kegiatan operasional panitia SNMPTN dibiayai pemerintah.
Dengan demikian, pendaftar tidak dikenai biaya pendaftaran yang besarnya
Rp 150.000-Rp 175.000.
Seperti diketahui, SNMPTN jalur undangan
selama ini ditujukan bagi siswa yang berprestasi konsisten selama di
bangku SMA/SMK sederajat. Siswa yang mendaftar harus direkomendasikan
sekolah dan jumlahnya sesuai status akreditasi sekolah.
Pada
SNMPTN jalur undangan tahun ini ditetapkan sekolah dengan akreditasi A
bisa mengirim 50 persen siswa terbaiknya, yang berakreditasi B sebanyak
30 persen, dan berakreditasi C sebanyak 15 persen. Adapun sekolah baru
yang belum terakreditasi dibatasi hanya bisa mengirim 5 persen siswa
terbaiknya.
”Nanti untuk kuota di SNMPTN jalur undangan terbuka
buat semua siswa, tidak lagi dibatasi sesuai akreditasi sekolah. Cara
ini supaya lebih banyak calon mahasiswa yang ikut jalur undangan,” kata
Akhmaloka, Ketua Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru Majelis Rektor
Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.
Menurut Akhmaloka, selama ini
SNMPTN jalur undangan yang terbatas bagi siswa berprestasi memang selalu
menyisakan banyak bangku kosong dari daya tampung yang disediakan PTN.
”Ini karena siswa berprestasi umumnya lebih suka memilih jurusan
favorit. Akibatnya, persaingan terkonsentrasi di program-program studi
favorit,” ungkap Akhmaloka yang juga Rektor Institut Teknologi Bandung
ini.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat
Wahab mengingatkan, SNMPTN jalur undangan yang lebih terbuka pada tahun
depan dapat memicu manipulasi rapor, termasuk upaya sekolah yang mudah
memberi nilai tinggi kepada siswa.
”Untuk tindakan memanipulasi rapor ini, tentu sikap kami tegas. Kejujuran menjadi yang utama,” ujarnya.
Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/09/02190890/Pola.SNMPTN.Berubah.
0 comments:
Post a Comment